Efek Marah-Marah Pada Perkembangan Anak
Pengasuhan_Positif | 24 Jul 2025 | Raze | Dilihat 8x

RumahPulih.com – Sebagai orang tua, terutama para ibu muda, pasti pernah merasa lelah, frustrasi, atau bahkan marah saat menghadapi tingkah laku anak. Namun, tahukah Anda bahwa sering marah-marah di depan anak bisa berdampak serius pada perkembangan emosi, mental, bahkan fisik mereka?
Di RumahPulih.com, kami memahami betapa beratnya peran sebagai orang tua. Oleh karena itu, artikel ini akan membahas secara mendalam efek negatif marah-marah pada anak, didukung oleh penelitian psikologi terpercaya, serta tips mengelola emosi agar tumbuh kembang anak tetap optimal.
1. Dampak pada Kesehatan Mental Anak
a. Meningkatkan Risiko Anxiety dan Depresi
Penelitian dari American Psychological Association (APA) menunjukkan bahwa anak yang sering terpapar kemarahan orang tua cenderung mengalami kecemasan (anxiety) dan depresi di kemudian hari. Mereka tumbuh dengan perasaan tidak aman (insecurity) dan ketakutan berlebihan terhadap konflik.
b. Gangguan Attachment (Ikatan Emosional)
Menurut John Bowlby, psikolog perkembangan, ikatan emosional antara anak dan pengasuh (attachment) sangat menentukan hubungan interpersonal di masa depan. Jika anak sering melihat orang tua marah, mereka bisa mengembangkan insecure attachment, yang membuatnya sulit percaya pada orang lain saat dewasa.
2. Pengaruh pada Perkembangan Kognitif dan Akademik
a. Penurunan Konsentrasi dan Daya Ingat
Studi dari Harvard University (2014) menemukan bahwa stres akibat lingkungan rumah yang penuh kemarahan dapat mengganggu perkembangan otak anak, khususnya di area prefrontal cortex yang bertanggung jawab atas konsentrasi dan memori. Akibatnya, anak bisa kesulitan belajar dan memiliki prestasi akademik yang rendah.
b. Gangguan Problem-Solving Skills
Anak yang tumbuh dalam lingkungan emosional tidak stabil cenderung kesulitan mengembangkan keterampilan memecahkan masalah. Mereka lebih reaktif daripada reflektif, karena terbiasa melihat konflik diselesaikan dengan amarah, bukan diskusi.
3. Efek pada Perilaku Sosial Anak
a. Meniru Perilaku Agresif
Albert Bandura, dalam teori Social Learning, menjelaskan bahwa anak belajar melalui observasi. Jika orang tua sering marah, anak akan meniru perilaku tersebut dan menjadi agresif terhadap teman atau saudaranya.
b. Kesulitan Membangun Hubungan Sehat
Anak yang terbiasa dengan amarah orang tua mungkin menganggap bahwa marah adalah cara normal berkomunikasi. Saat dewasa, mereka bisa kesulitan membina hubungan romantis atau persahabatan yang harmonis.

4. Dampak Jangka Panjang pada Kesehatan Fisik
a. Risiko Penyakit Kronis
Penelitian dalam Journal of Behavioral Medicine (2018) mengungkap bahwa anak yang sering terpapar stres emosional (termasuk kemarahan orang tua) berisiko lebih tinggi mengalami:
- Gangguan tidur
- Sistem imun lemah
- Masalah pencernaan
- Penyakit jantung di masa dewasa
b. Gangguan Pertumbuhan
Stres kronis dapat mengganggu produksi hormon pertumbuhan (HGH), sehingga anak mungkin mengalami perkembangan fisik yang lebih lambat.
Tips Mengelola Emosi untuk Ibu Muda
1. Ambil Napas Sebelum Bereaksi – Ketika emosi memuncak, coba tarik napas dalam 3-5 detik sebelum berbicara.
2. Gunakan Kalimat "Aku" – Daripada marah, katakan: "Aku lelah hari ini, Nak. Bisa kita bicara baik-baik?"
3. Cari Support System – Diskusikan kelelahan Anda dengan pasangan, keluarga, atau komunitas parenting.
4. Terapi dan Self-Healing – Jika emosi sering tidak terkendali, pertimbangkan konseling psikologi untuk pemulihan trauma masa kecil atau stres pasca melahirkan.
Kesimpulan
Marah adalah emosi manusiawi, tetapi jika tidak dikelola dengan baik, dampaknya pada anak bisa sangat serius. Sebagai ibu muda, Anda berhak merasa lelah, tapi juga punya kekuatan untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi buah hati.
Di RumahPulih.com, kami percaya bahwa mengasuh anak dengan kesadaran penuh (mindful parenting) adalah kunci generasi bahagia.
Ingin tahu lebih banyak tentang pola asuh positif? Yuk, eksplor artikel lainnya di RumahPulih.com!
#ParentingSehat #MentalHealthAwareness #IbuCerdas
Iklan / Sponsor


