Kunci Agar Anak Pertama Tidak Merasa Tersisih saat Adik Hadir
Pengasuhan Positif | 31 Jul 2025 | Athree | Dilihat 7x

RumahPulih.com - Kehadiran anak kedua dalam keluarga tentu membawa kebahagiaan yang luar biasa. Namun, dibalik kebahagiaan itu, sering kali muncul tantangan baru bagi orang tua: bagaimana menjaga hati anak pertama agar tidak merasa cemburu, tersisih, atau tidak lagi dicintai seperti dulu?
Kasih sayang yang adil bukan berarti kasih sayang yang sama persis, melainkan sesuai kebutuhan emosional dan perkembangan masing-masing anak. Namun, bagi anak pertama yang sebelumnya mendapatkan perhatian penuh, kehadiran adik bisa terasa seperti ancaman terhadap posisi dan cintanya.
Mengapa Anak Pertama Bisa Cemburu?
1. Perubahan drastis perhatian
Sebelum adik lahir, dunia berputar di sekitar si sulung. Kini, perhatian orang tua banyak tersedot ke bayi yang baru lahir.
2. Belum mampu memahami dinamika keluarga baru
Anak pertama mungkin belum cukup dewasa untuk memahami bahwa adik bukan pesaing, melainkan bagian dari keluarga yang juga akan menyayanginya.
3. Kurangnya validasi perasaan
Jika anak pertama menunjukkan perilaku agresif atau manja, ia sering justru ditegur, bukan dipahami. Ini membuat ia semakin merasa tidak diprioritaskan.
Apa yang Bisa Orang Tua Lakukan?
1. Libatkan Anak Pertama sejak Awal
Sebelum adik lahir, ajak anak pertama bicara tentang perannya sebagai kakak. Libatkan dalam proses persiapan menyambut adik, agar ia merasa menjadi bagian penting dalam keluarga.
Contoh: “Kak, nanti bantu Ayah ya pilih baju buat adik.”
2. Beri Waktu Eksklusif untuk Anak Pertama
Luangkan waktu khusus hanya untuk si sulung, tanpa adik. Bisa sesederhana membacakan buku sebelum tidur atau jalan pagi bersama.
Mengirim pesan: “Kamu tetap spesial dan dicintai, walau adik hadir.”

3. Hindari Perbandingan
Menghindari membandingkan perilaku antara anak pertama dan kedua akan menjaga rasa percaya diri si sulung.
Contoh kalimat yang perlu dihindari:
“Kamu harusnya bisa seperti adik, gak rewel.”
4. Validasi Emosi Anak
Jika anak menunjukkan rasa cemburu, jangan langsung dimarahi. Dengarkan dan akui perasaannya. Kalimat seperti, “Kakak sedih ya karena Mama sering gendong adik?” bisa membuka ruang komunikasi yang sehat.
5. Ajak Anak Menjadi Kakak yang Dicontohkan
Alih-alih memberi beban, bantu anak memahami bahwa menjadi kakak berarti menjadi panutan yang tetap mendapatkan kasih sayang, bukan ditinggalkan.
“Adik akan belajar banyak dari Kakak. Kakak itu keren, lho!”
6. Jangan Terlalu Memanjakan Adik
Kadang, orang tua terlalu lunak pada adik karena merasa ia masih kecil. Tapi perlakukan yang terlalu berat sebelah bisa melukai hati anak pertama. Usahakan adil dalam menetapkan aturan dan kasih sayang.
Kasih Sayang yang Adil adalah Investasi Emosional
Anak pertama bukan hanya “si kakak” ia tetap anak yang butuh perhatian, pengakuan, dan kasih sayang tanpa syarat. Dengan memberi waktu, perhatian, dan perlakuan yang adil, orang tua tidak hanya meredam kecemburuan, tapi juga membangun hubungan saudara yang kuat.
Saat anak merasa dicintai dengan tulus dan adil, ia akan belajar mencintai saudaranya tanpa merasa terancam.
#rumahpulih #parentinganak #polaasuhpositif
Iklan / Sponsor


