Apa yang Harus Dilakukan Saat si kecil Tantrum?

Perilaku_Anak | 16 May 2025 | Athree | Dilihat 34x

Gambar Artikel

Apa yang Harus Dilakukan Saat si kecil Tantrum?

Si kecil tiba-tiba menangis, teriak, berguling di lantai, bahkan kadang melempar mainan. Semua orang tua pasti pernah mengalami momen ini moms. Sebenarnya, tantrum itu hal yang normal, kok terutama di usia balita. si kecil belum tahu cara mengungkapkan rasa sedih dan kecewa, jadi mereka mengungkapkannya lewat tangisan dan amukan.

Yang penting moms, sebagai orang tua tahu cara merespons dengan tepat. Yuk, kita bahas bareng-bareng.

Tantrum Itu Apa Sih Moms, dan Kenapa Bisa Terjadi?

Tantrum adalah ledakan emosi karena si kecil merasa kesal, bingung, lelah, atau nggak bisa mengungkapkan apa yang dia rasakan. Misalnya, dia pengen makan permen, tapi Moms bilang belum boleh. Atau dia capek tapi masih diajak jalan-jalan. Nah, karena belum bisa bilang, "Aku lelah, Ma," jadinya dia nangis dan ngamuk.

Moms Harus Tetap Tenang, Meskipun Berat

Iya, kita tahu ini nggak gampang. Tapi justru saat si kecil tantrum, Moms harus jadi jangkar yang bikin dia tenang. Kalau Moms ikut-ikutan marah atau teriak, si kecil malah tambah bingung. Tarik napas, ambil waktu sebentar, lalu tanggapi dengan tenang ditambah istighfar.

Coba Moms Cari Tahu Apa Pemicunya?

Si kecil biasanya nggak tantrum tiba-tiba tanpa alasan. Bisa jadi karena lapar, ngantuk, terlalu banyak stimulasi, atau kecewa karena keinginannya nggak terpenuhi. Coba perhatikan polanya: “Eh, tiap habis main sore kok dia sering tantrum, ya?” Nah, itu bisa jadi petunjuk penting buat pencegahan kedepannya.

Moms Harus Tunjukkan Empati

Waktu si kecil ngamuk, penting banget buat nunjukkin kalau Moms ngerti perasaannya. Misalnya, “Kamu lagi marah ya karena nggak boleh nonton TV terus?” Tapi ingat, memahami bukan berarti menuruti semua permintaan. si kecil perlu tahu bahwa emosi itu boleh dirasakan, tapi tetap ada batasan yang harus dipatuhi.

Coba Alihkan Perhatian Si kecil atau Beri Pilihan dia

Iklan Tengah

Si kecil kecil itu mudah terdistraksi. Kalau Moms lihat situasi mulai memanas, coba alihkan ke hal lain: mainan favorit, ajak lihat burung di luar, atau putar lagu kesukaannya. Bisa juga kasih dua pilihan, misalnya, “Moms mau pakai baju dinosaurus atau yang bergaris?” Dengan begitu, dia merasa punya kendali, tanpa merasa dipaksa.

Ajak Si Kecil Ngobrol Setelah Tenang

Waktu si kecil udah tenang, itu saat yang pas buat ngobrol santai. Bukan untuk menghakimi ya, tapi buat ngajarin dia mengenali perasaannya. Contohnya, “Tadi kamu kesal banget karena nggak boleh makan permen, ya?” Pelan-pelan, si kecil akan belajar bahwa emosi bisa disampaikan dengan kata-kata, bukan tangisan.

Cegah Tantrum Si Kecil Sebelum Terjadi

Pola tidur yang cukup, rutinitas harian yang teratur, dan waktu bermain bebas bisa bantu banget menstabilkan emosi si kecil. Si kecil juga perlu diajari cara ngomong saat kesal. Misalnya, “Kalau kamu marah, coba bilang ‘aku nggak suka’ ya, bukan langsung teriak.”

Kapan Moms Harus Khawatir?

Tantrum sesekali itu normal. Tapi kalau si kecil tantrum hampir setiap hari, sangat ekstrem, atau sampai menyakiti diri sendiri, mungkin ada hal lain yang perlu diperiksa lebih lanjut. Konsultasi ke psikolog si kecil nggak ada salahnya, kok. Justru bisa jadi langkah terbaik untuk membantu si kecil berkembang dengan sehat.

Kesimpulan: Ingat Moms Tantrum Itu Bagian dari Belajar

Tantrum bukan berarti si kecil nakal. Itu tanda bahwa dia sedang belajar mengenali dan mengelola emosinya. Dan Moms, sebagai orang tua, adalah guru pertamanya. Dengan sikap yang tenang, penuh kasih, dan konsisten, Moms bisa bantu si kecil tumbuh jadi pribadi yang kuat secara emosional.

Pelan-pelan saja. Nggak harus sempurna, yang penting terus belajar bareng si kecil


Iklan / Sponsor
Iklan
Iklan 2
Iklan Mengambang