Perasaanku Penting, Ayah Bunda Di Balik Diamku Ada Jiwa yang Minta Dijaga

Pengasuhan_Positif | 24 May 2025 | Athree | Dilihat 34x

Gambar Artikel

RumahPulih.com Dalam proses tumbuh kembang anak, peran emosi seringkali kurang mendapat perhatian dibanding aspek akademik atau disiplin. Padahal, emosi merupakan pondasi penting dalam membentuk kepribadian, kecerdasan sosial, dan mental anak. Salah satu cara efektif mendampingi perkembangan emosi anak adalah dengan validasi perasaan, yaitu menerima dan mengakui emosi anak sebagai sesuatu yang wajar dan sah. Langkah ini bukan hanya didukung oleh ilmu psikologi modern, tetapi juga selaras dengan nilai-nilai Islam.

Apa Itu Validasi Perasaan?

Validasi perasaan adalah proses mengakui, memahami, dan menghargai emosi anak tanpa menghakimi. Misalnya, saat anak menangis karena mainannya rusak, orang tua yang memvalidasi akan mengatakan, “Kamu sedih ya mainannya rusak? Wajar kok merasa sedih.” Alih-alih menyuruh diam atau meremehkannya, respons ini menunjukkan empati dan memberi ruang bagi anak untuk mengenali emosinya.

Bukti Ilmiah tentang Pentingnya Validasi Emosi

Penelitian dalam psikologi menunjukkan bahwa validasi emosi berperan penting dalam regulasi emosi dan perkembangan mental anak. Menurut Dr. John Gottman, seorang pakar psikologi keluarga, orang tua yang menjadi “emotion coach”—yakni yang memvalidasi dan membimbing emosi anak—membantu anak memiliki kecerdasan emosional tinggi, lebih mampu menyelesaikan konflik, dan lebih sehat secara psikologis.

Studi lain yang dimuat dalam Journal of Child Psychology and Psychiatry menyatakan bahwa anak-anak yang merasa didengar dan dimengerti oleh orang tuanya memiliki risiko lebih rendah terhadap depresi dan kecemasan saat remaja.

Pandangan Islam tentang Perasaan Anak

Islam sebagai agama yang rahmatan lil ‘alamin sangat menghargai perasaan dan fitrah anak. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dikenal sangat lembut dan peka terhadap emosi anak-anak. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim, disebutkan bahwa Rasulullah memangku cucunya Hasan dan Husein, lalu mencium mereka. Ketika seseorang berkata, “Saya punya sepuluh anak, dan belum pernah mencium satu pun,” Rasulullah bersabda, "Barang siapa tidak menyayangi, maka dia tidak akan disayangi." (HR. Bukhari dan Muslim)

Nabi juga tidak pernah mencela tangisan anak-anak. Dalam hadits riwayat Abu Dawud, Rasulullah bahkan mempercepat shalatnya ketika mendengar tangisan anak, agar tidak memberatkan ibunya. Ini menunjukkan bahwa Islam mendorong kepedulian terhadap perasaan, bahkan dalam ibadah.

Dampak Jika Perasaan Anak Diabaikan

Anak yang emosinya tidak divalidasi cenderung mengembangkan keyakinan bahwa perasaannya salah atau tidak penting. Ini bisa berdampak pada rendahnya harga diri, kesulitan dalam mengungkapkan emosi, dan gangguan mental seperti kecemasan. Beberapa bentuk penolakan emosi anak yang sering terjadi antara lain:

Menyuruh anak berhenti menangis



Meremehkan ketakutan mereka



Mengalihkan perhatian tanpa mendengarkan dulu



Memberi label seperti “manja” atau “lemah”



Cara Melakukan Validasi Perasaan Anak

Iklan Tengah

Dengarkan dengan Penuh Perhatian

Hentikan aktivitas, tatap mata anak, dan tunjukkan bahwa Anda hadir.



Akui Perasaan Mereka

Gunakan kalimat seperti, “Kamu marah ya karena adik ambil mainanmu?”



Hindari Menghakimi

Semua emosi valid, meski perilaku harus diarahkan dengan bijak.



Bantu Menamai Emosi

Kenalkan istilah seperti marah, takut, kecewa, cemas, senang.



Bimbing Menyalurkan Emosi Secara Sehat

Misalnya melalui napas dalam, bercerita, menggambar, atau berdoa.



Kesimpulan

Validasi perasaan anak adalah bentuk kasih sayang yang memperkuat ikatan emosional dan kesehatan jiwa anak. Ilmu psikologi dan ajaran Islam sama-sama menekankan pentingnya memperhatikan emosi anak sebagai bagian dari pengasuhan yang bijak dan penuh cinta. Dengan berkata, “Aku paham kamu sedang sedih, dan itu tidak apa-apa,” kita tidak hanya mendidik anak secara emosional, tetapi juga meneladani akhlak Rasulullah dalam memperlakukan anak-anak.

#rumahpulih #parenting #validasianak

Iklan / Sponsor
Iklan
Iklan 2
Iklan Mengambang