Killer Silent dalam Hubungan Suami Istri Ancaman yang Tak Terlihat tapi Nyata
Komunikasi_Keluarga | 30 May 2025 | Athree | Dilihat 33x

RumahPulih.com Banyak pasangan mengira bahwa pertengkaran adalah ancaman terbesar dalam pernikahan. Padahal, yang lebih berbahaya justru bisa muncul dari keheningan yang berkepanjangan. Fenomena ini dikenal sebagai killer silentsikap diam yang di sengaja, menjauhkan komunikasi, dan memendam emosi tanpa penyelesaian.
Apa Itu “Killer Silent”?
Killer silent adalah bentuk stonewalling, yaitu ketika salah satu pasangan berhenti terlibat secara emosional dan verbal, terutama saat terjadi konflik. Menurut Dr. John Gottman, ini adalah tanda bahaya serius dalam pernikahan. Contohnya:
Suami pulang kerja tanpa menyapa karena kesal.
Istri sengaja tidak membalas pesan seharian.
Salah satu pasangan menolak menjawab pertanyaan dengan ekspresi datar.
Menghindari kontak mata atau hanya menjawab singkat seperti “terserah”.
Dampak Diam yang Mengikis Hubungan
Penelitian dari Journal of Social and Personal Relationships (2013) menyebutkan bahwa pasangan yang terbiasa menggunakan hukuman diam cenderung memiliki kualitas hubungan rendah dan tingkat stres tinggi. Diam bisa menyakiti lebih dalam dibanding kata-kata kasar. Ketika komunikasi berhenti, koneksi emosional ikut mati.
Studi dari Ohio State University (2014) juga menunjukkan bahwa silent treatment meningkatkan tekanan darah dan stres fisik. Artinya, killer silent berdampak tidak hanya pada hati, tapi juga tubuh.
Keheningan yang Mematikan
Banyak pasangan memilih diam karena ingin menghindari pertengkaran. Tapi masalah yang tidak pernah dibahas tidak akan selesai. Menurut Dr. Sue Johnson, keintiman hanya tumbuh dari keterbukaan, bukan keheningan.
Ketika satu sama lain berhenti berbicara secara jujur, rumah tangga bisa terasa seperti dua orang asing di satu atap kesepian dalam hubungan, yang jauh lebih menyakitkan daripada kesepian sendirian.
Cara Menghindari Killer Silent
Sadari Pola Diam
Jika kamu mulai menarik diri atau membalas dengan diam, sadari bahwa itu bukan solusi.
Latih Komunikasi Emosional
Gunakan kalimat “Aku merasa…” untuk menyampaikan perasaan tanpa menyalahkan.

Beri Waktu, Tapi Jangan Menghilang
Misalnya, katakan: “Aku butuh 15 menit untuk tenang. Nanti kita bicarakan, ya.”
Pertimbangkan Konseling
Terapi pasangan terbukti dapat meningkatkan kepuasan hubungan hingga 70%.
Rutin Berdialog
Sisihkan waktu setiap minggu untuk berbicara dari hati ke hati, tanpa gangguan.
Penutup
Killer silent bukan sekadar tidak bicara tapi bentuk penarikan diri emosional yang bisa meretakkan cinta tanpa suara. Banyak pernikahan hancur bukan karena konflik besar, melainkan karena terlalu banyak hal yang tidak pernah dibicarakan.
Jika kamu merasa mulai terbiasa diam, atau merasa pasangan menjauh secara emosional, jangan abaikan. Hadapi dengan keberanian dan komunikasi. Karena jika tidak, cinta bisa perlahan mati dalam sunyi.
#rumahpulih #killersilent #kesehatanmental
Iklan / Sponsor


