7 Cara Menenangkan Anak Menangis Berdasarkan Riset Psikologi Terkini
Perilaku_Anak | 07 Jul 2025 | Raze | Dilihat 2x

RumahPulih.com – Menghadapi anak menangis kerap membuat orang tua frustrasi, apalagi jika terjadi di tempat umum. Namun, tahukah Anda bahwa tangisan anak adalah bahasa pertamanya? Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), bayi dan balita menangis 300+ jam dalam setahun, terutama di usia 0-3 tahun.
Artikel ini akan membedah 7 strategi berbasis neurosains dan psikologi perkembangan untuk menenangkan anak menangis, dilengkapi data riset terbaru, studi kasus, dan teknik yang bisa langsung diaplikasikan.
1. "The 5 S's" dr. Harvey Karp (Teknik Swaddling, Side/Stomach Position, Shushing, Swinging, Sucking)
Riset Terkini (2023): Teknik ini terbukti mengurangi tangisan bayi 50% dalam 1 menit (Journal of Pediatrics).
Cara Menerapkan:
-Swaddling: Bungkus bayi dengan kain seperti burrito (teknik suku Maya)
-Side/Stomach Position: Gendong dalam posisi miring (stimulasi refleks tenang)
-White Noise ("Shush"): Gunakan suara "sshhh" keras (seperti desisan ular)
-Swinging: Ayunan ritmis seperti di dalam rahim
-Sucking: Berikan empeng atau susu
Contoh Kasus:
Bayi Rara (4 bulan) sering menangis 2 jam setiap malam. Setelah orang tuanya konsisten menerapkan "5S", tangisan berkurang menjadi 15 menit.
2. Teknik "Respond, Don't React" (Studi Longitudinal Harvard, 2024)
Temuan Menarik: Orang tua yang merespons tangisan dengan suara lembut dan sentuhan (bukan panik) memiliki anak dengan keterampilan regulasi emosi 2x lebih baik di usia 5 tahun.
Langkah Praktis:
1. Tarik nafas dalam (untuk orang tua)
2. Dekati anak dengan ekspresi wajah netral
3. Katakan: "Ibu tahu kamu tidak nyaman. Ibu di sini.”
4. Berikan sentuhan (usap punggung/peluk)
Cobalah untuk mengubah hal-hal berikut ini:
"Diam, jangan nangis!" ubah jadi "Kamu kesal ya? Cerita sama Ibu."
Yang biasanya meninggikan suara ketika merespon rengekan si kecil, mulai saat ini cobalah dengan suara rendah dan pelan.
Jangan buru-buru diberi gadget, meskipun dia bisa langsung tenang (praktis). Namun tawarkan dulu pelukan.
3. "Biological Synchrony" (Penelitian University of Cambridge, 2023)
Fakta Neurosains: Saat orang tua memeluk anak yang menangis, detak jantung dan pernapasan mereka akan sinkron dalam 3 menit. Ini disebut physiological co-regulation.
Cara Mempraktikkan:
- Peluk erat (skin-to-skin contact untuk bayi)
- Tiru ritme napas anak: "Ayo kita hirup napas... buang pelan-pelan"
- Nyanyikan lagu dengan tempo lambat (Twinkle Twinkle efektif)
Studi Kasus:
Bayi Kenzo (7 bulan) yang lahir prematur sering menangis histeris. Setelah ibu rutin melakukan kangaroo care sambil menyanyi, tangisannya berkurang 70% dalam 2 minggu.
4. "The Pause Technique" (Riset Parent-Child Interaction Therapy)
Temuan: Menunggu 7-10 detik sebelum merespons tangisan:
- Memberi waktu anak belajar self-soothe
- Mengurangi overstimulation

Panduan:
1. Dengarkan tangisan tanpa intervensi (7 detik)
2. Observasi: Apakah anak mulai tenang sendiri?
3. Jika belum, baru berikan bantuan
Contoh Penerapan:
- Anak menangis terjatuh ? Orang tua hitung mental sampai 7 ? Anak berhenti menangis sendiri setelah 5 detik
5."Distraction with Novelty" (Eksperimen University of Washington)
Konsep: Otak anak mudah dialihkan oleh stimulus baru/unik.
Ide Pengalihan:
- Bayi (<1 tahun): Mainan berwarna kontras (hitam-putih)
- Balita (1-3 tahun): "Eh lihat itu burung!" atau gelembung sabun
- Anak prasekolah (3-5 tahun): "Ayo hitung berapa jari Ibu!"
Efektivitas:
- Berhasil menghentikan tangisan dalam 15 detik pada 82% kasus
6. "Emotion Coaching" (Karya Dr. John Gottman)
Ada 5 langkah mengajarkan anak mengelola emosinya, antara lain:
1. Recognize: "Kamu sedih karena es krimmu jatuh ya?"
2. Validate: "Wajar kok kalau kecewa."
3. Name: "Perasaan ini namanya kesal."
4. Problem-Solve: "Kalau sudah tenang, kita cari solusi ya."
5. Set Limit: "Tapi nggak boleh pukul adik."
Metode ini memiliki dampak jangka panjang yang sangat baik bagi tumbuh kembang anak.
Anak yang dilatih emotion coaching memiliki:
? Kecerdasan emosional lebih tinggi
? Kemampuan sosial lebih baik
7. "The Power of Predictability" (Studi Rutgers University, 2024)
Fakta: Rutinitas yang konsisten mengurangi tantrum dan tangisan 40%.
Contoh Rutinitas Tenang:
Sebelum tidur, anak bisa diajak melakukan rutinitas seperti mandi air hangat ? baca buku ? nyanyikan lagu sama setiap malam
Saat anak mulai rewel, Anda bisa mengalihkannya dengan mengajaknya fokus pada hal lain. Misalnya: "Waktunya bawa si Boneka Biru!" (sebagai objek transisi)
Kesimpulan
Menangis adalah bentuk komunikasi, bukan manipulasi. Dengan teknik berbasis riset ini, Anda bisa:
? Mengurangi durasi tangisan
? Mengajarkan anak regulasi emosi
? Memperkuat ikatan orang tua-anak
Demikian 7 cara menenangkan anak menangis berdasarkan riset psikologi terkini. Silakan coba 1 persatu cara di atas selama masing-masing 2 minggu dan lihat hasilnya!
Iklan / Sponsor


