RumahPulih.com – Menjadi ibu rumah tangga adalah peran mulia, tetapi seringkali melelahkan secara fisik dan mental. Rutinitas harian yang padat—mulai dari mengurus anak, memasak, membersihkan rumah, hingga memenuhi kebutuhan keluarga—bisa menguras energi dan memicu stres. Jika tidak dikelola dengan baik, tekanan ini dapat berdampak pada kesehatan mental. Lalu, bagaimana cara menjaga kesehatan mental ibu rumah tangga di tengah kesibukan sehari-hari?

Mengapa Kesehatan Mental Ibu Rumah Tangga Penting?

Sebuah penelitian dari Journal of Family Psychology (2019) menunjukkan bahwa ibu rumah tangga memiliki risiko lebih tinggi mengalami stres dan kelelahan emosional dibandingkan wanita yang bekerja di luar rumah. Kurangnya apresiasi, beban multitasking, dan minimnya waktu untuk diri sendiri menjadi faktor utama. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa memicu kecemasan, burnout, bahkan depresi.

Kesehatan mental yang baik tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri, tetapi juga untuk keluarga. Ibu yang bahagia akan menciptakan lingkungan rumah yang lebih harmonis dan positif bagi anak-anak serta pasangan.

Cara Menjaga Kesehatan Mental Ibu Rumah Tangga

1. Akui Perasaan dan Beri Ruang untuk Diri Sendiri

Banyak ibu rumah tangga merasa bersalah ketika ingin beristirahat atau melakukan me-time. Padahal, mengakui kelelahan dan emosi adalah langkah pertama dalam self-care. Menurut psikolog klinis, Dr. Emma Seppälä, mengabaikan kebutuhan diri sendiri justru akan memperburuk kondisi mental.

Luangkan waktu sejenak untuk bernapas, minum teh hangat, atau sekadar duduk tenang. Tidak perlu merasa bersalah—karena merawat diri bukanlah kemewahan, tapi kebutuhan.

2. Tetapkan Batasan dan Prioritas

Tidak semua hal harus diselesaikan dalam satu hari. Belajar mengatakan "tidak" pada tuntutan yang terlalu membebani adalah bentuk perlindungan diri. Buat daftar prioritas—mana yang harus dikerjakan sekarang, dan mana yang bisa ditunda.

3. Jalin Komunikasi dengan Pasangan atau Keluarga

Bicarakan beban yang dirasakan dengan pasangan atau anggota keluarga. Studi dari American Psychological Association (2020) membuktikan bahwa dukungan sosial dari orang terdekat dapat mengurangi stres dan meningkatkan ketahanan mental.

4. Cari Aktivitas yang Memulihkan Energi

Self-care tidak harus mahal. Aktivitas sederhana seperti membaca buku, menulis jurnal, berolahraga ringan, atau menekuni hobi bisa menjadi terapi untuk melepas penat. Bahkan, penelitian dari Harvard Medical School menyebutkan bahwa 30 menit berjalan kaki setiap hari dapat menurunkan tingkat kecemasan.

5. Terhubung dengan Komunitas atau Teman Sebaya

Bergabung dengan komunitas ibu-ibu atau sekadar mengobrol dengan teman bisa menjadi penyegar pikiran. Interaksi sosial membantu mengurangi rasa kesepian dan memberikan perspektif baru dalam menghadapi masalah sehari-hari.

6. Kurangi Ekspektasi yang Tidak Realistis

Media sosial seringkali memamerkan gambaran "ibu rumah tangga sempurna" yang selalu rapi, bahagia, dan produktif. Padahal, realitasnya berbeda. Jangan terjebak membandingkan diri dengan standar orang lain. Fokuslah pada apa yang bisa dikontrol dan syukuri pencapaian kecil setiap hari.

7. Cari Bantuan Profesional Jika Diperlukan

Jika stres atau kecemasan sudah mengganggu aktivitas, jangan ragu berkonsultasi dengan psikolog atau terapis. Meminta bantuan bukan tanda kelemahan, melainkan bentuk tanggung jawab pada diri sendiri dan keluarga.

Self-Care Bukan Egois, Tapi Investasi Kebahagiaan Keluarga

Menjaga kesehatan mental bukanlah tindakan egois, melainkan fondasi penting agar ibu rumah tangga bisa menjalani perannya dengan lebih baik. Dengan mental yang stabil, ibu akan lebih sabar, kreatif, dan penuh kasih dalam mendidik anak serta menjaga keharmonisan rumah tangga.

Mulailah dari langkah kecil—setiap hari, luangkan waktu sejenak untuk diri sendiri. Karena ibu yang bahagia, akan menciptakan keluarga yang bahagia pula.

Bagaimana cara Anda menjaga kesehatan mental di tengah rutinitas? Yuk, bagikan pengalaman di kolom komentar!

#RumahPulih #SelfCareIbu #DukunganIbu #MentalHealth