Ketika Anakku Tak Lagi Menatapku, Tapi Layar Itu…

Pengasuhan_Positif | 28 Jul 2025 | Athree | Dilihat 25x

Gambar Artikel

RumahPulih.com – “Kenapa anakku lebih senang main HP daripada bicara denganku?”


“Dulu dia aktif, sekarang diam dan terus-terusan di depan layar.”


“Aku takut… tapi aku juga bingung harus mulai dari mana.”


Begitu banyak ibu di Indonesia yang hari ini memendam keresahan serupa. Awalnya hanya meminjamkan handphone “sebentar saja” untuk belajar online, untuk hiburan, atau agar anak tidak rewel. Tapi perlahan, layar kecil itu merebut perhatian anak-anak kita... bahkan koneksi batin di rumah.


Bukan cuma kehilangan waktu berkualitas. Banyak ibu mulai merasa seperti kehilangan anaknya secara emosional. Anak yang dulu ramah, kreatif, suka bermain dan bercerita… kini berubah jadi mudah marah, tertutup, bahkan kecanduan game atau media sosial.


Salah satu kisah berikut mungkin terasa familiar:


Aku ibu dari dua anak, dan anak sulungku, Dimas, baru berusia 11 tahun.


Dulu, dia anak yang ceria, suka menggambar, dan sering ikut bantu aku di dapur meski hanya mencuci piring plastik. Tapi sejak pandemi dan belajar daring, semuanya berubah.


Waktu itu, kami terpaksa memberinya handphone agar bisa ikut sekolah online. Awalnya cuma 2 jam sehari. Tapi entah sejak kapan, ia mulai tidur larut karena main game, mulai memaki adiknya kalau diganggu, dan selalu murung kalau kuambil handphonenya.


Pernah suatu malam aku coba sembunyikan HP-nya.


Dia marah besar. Melempar barang, menjerit seperti bukan Dimas yang aku kenal. Aku duduk di lantai kamar menangis malam itu. Rasanya seperti kehilangan anak, padahal dia masih hidup dan ada di rumah hanya raganya, bukan jiwanya.


Data Terbaru: Anak dan Gadget di Indonesia (BPS 2024 – 2025)


Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024:


39,71% anak usia dini sudah menggunakan ponsel.


35,57% lainnya telah mengakses internet.


Bahkan, 5,88% bayi di bawah usia 1 tahun sudah terpapar gadget.



Lebih rinci lagi:


37,02% anak usia 1–4 tahun menggunakan ponsel.


58,25% anak usia 5–6 tahun memegang HP sendiri.


33,80% anak usia 1–4 tahun dan 51,19% usia 5–6 tahun telah aktif mengakses internet.

Iklan Tengah



Di wilayah tertinggal, bahkan anak usia 13–14 tahun sudah kecanduan media sosial.

Menurut UNICEF, setiap 0,5 detik, satu anak di dunia mengakses internet untuk pertama kalinya.


Dampak Nyata Kecanduan HP pada Anak


1. Gangguan emosi dan perilaku: mudah marah, asyik dengan dunianya sendiri.



2. Menurunnya fokus belajar dan motivasi.



3. Masalah tidur, gangguan mata, obesitas.



4. Terputusnya hubungan emosional dengan keluarga.


Apa yang Bisa Dilakukan Orang Tua?


Buat aturan penggunaan HP yang tegas.


Tawarkan aktivitas keseharian seperti: bermain, menggambar, masak bersama, permainan tradisional.


Perkuat hubungan batin, bukan sekadar menceramahi.


Berani konsultasi ke ahli (psikolog anak, klinik tumbuh kembang) bila perlu.


Ini tentang tantangan baru yang datang terlalu cepat dan butuh ditangani bersama. Kita tak bisa mencegah anak mengenal teknologi, tapi kita bisa membimbing mereka agar tak dikuasai olehnya.


? Ingin berbagi kisahmu?

Tulis dan kirim ceritamu ke RumahPulih.com karena setiap kisah bisa menjadi cahaya bagi orang tua lainnya.


#AnakKecanduanHP #DetoksGadget


#AnakTanpaGadget #LawanKecanduanHP


#WaspadaGadget

Iklan / Sponsor
Iklan
Iklan 2
Iklan Mengambang