Asapmu, Nafas Terakhir Anakmu: Bahaya Ayah Merokok di Lingkungan Keluarga

Pengasuhan_Positif | 23 May 2025 | Athree | Dilihat 31x

Gambar Artikel

RumahPulih.com Merokok mungkin terlihat sebagai kebiasaan pribadi, namun dampaknya jauh lebih luas ketika dilakukan di lingkungan keluarga. Ketika seorang ayah merokok di rumah, ia tidak hanya merusak kesehatannya sendiri, tetapi juga membahayakan anak-anak dan istrinya. Dalam perspektif kesehatan modern dan ajaran Islam, merokok di lingkungan keluarga merupakan tindakan yang sangat merugikan dan bertentangan dengan nilai perlindungan terhadap keluarga.

Dampak Kesehatan Berdasarkan Penelitian

Merokok adalah penyebab utama berbagai penyakit kronis seperti kanker paru-paru, serangan jantung, stroke, dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Namun, lebih mengkhawatirkan lagi adalah dampak asap rokok terhadap perokok pasif, yaitu orang yang tidak merokok tetapi menghirup asap rokok orang lain.

Berdasarkan data World Health Organization (WHO), sekitar 1,2 juta orang meninggal setiap tahun akibat menjadi perokok pasif, banyak di antaranya adalah anak-anak dan wanita. Anak-anak yang terpapar asap rokok lebih rentan mengalami infeksi saluran pernapasan, asma, dan gangguan pertumbuhan paru-paru. Bayi yang hidup dengan orang tua perokok juga memiliki risiko lebih tinggi mengalami sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).

Sebuah studi dari American Academy of Pediatrics menunjukkan bahwa anak-anak dari rumah tangga dengan perokok memiliki kemungkinan 2 kali lebih besar terkena infeksi telinga dan 1,5 kali lebih besar terkena asma dibanding anak dari rumah tanpa asap rokok.

Selain itu, “third-hand smoke”, yaitu residu nikotin dan bahan kimia lainnya yang menempel pada furnitur, pakaian, dan dinding, juga terbukti membahayakan anak-anak yang menyentuh atau menghirupnya. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun merokok dilakukan di ruangan lain, tetap saja bahayanya menyebar ke seluruh rumah.

Pandangan Islam terhadap Merokok dan Perlindungan Keluarga

Dalam Islam, menjaga kesehatan diri dan keluarga adalah bagian dari amanah yang harus dipertanggungjawabkan. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

“Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan.”

(QS. Al-Baqarah: 195)

Merokok, dengan segala bukti ilmiah tentang bahayanya, jelas termasuk dalam perbuatan yang bisa menjatuhkan seseorang dalam kebinasaan. Lebih jauh lagi, ketika seorang ayah merokok dan membahayakan keluarganya, ia telah melanggar prinsip tanggung jawab sebagai pemimpin keluarga.

Iklan Tengah

Rasulullah SAW bersabda:

“Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.”

(HR. Bukhari dan Muslim)

Seorang ayah memiliki tanggung jawab tidak hanya mencari nafkah, tetapi juga menciptakan lingkungan yang sehat dan aman bagi istri dan anak-anaknya. Membiarkan asap rokok meracuni rumah adalah bentuk kelalaian dalam amanah tersebut.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) pun telah mengeluarkan fatwa haram terhadap merokok di tempat umum dan di sekitar anak-anak dan wanita hamil, karena efek buruk yang ditimbulkan begitu besar dan nyata.

Kesimpulan: Pilihan di Tangan Ayah

Merokok di lingkungan keluarga bukan hanya soal kebiasaan pribadi, melainkan masalah moral, kesehatan, dan tanggung jawab. Jika seorang ayah benar-benar mencintai keluarganya, ia akan berusaha meninggalkan kebiasaan yang bisa merugikan mereka, baik dalam jangka pendek maupun panjang.

Islam menekankan pentingnya menjaga diri dan keluarga dari hal-hal yang membahayakan. Dalam konteks ini, berhenti merokok adalah bentuk nyata dari kasih sayang dan perlindungan terhadap keluarga.

Cinta sejati bukan dinyatakan lewat kata, tapi melalui tindakan dan salah satu tindakan terbesar adalah menjaga keluarga dari asap beracun yang perlahan merampas kesehatan dan kebahagiaan mereka.

#rumahpulih #parenting #bebasasaprokok

Iklan / Sponsor
Iklan
Iklan 2
Iklan Mengambang