Telinga yang Menyembuhkan: Seni Mendengarkan Anak dengan Penuh Hadir
Pengasuhan_Positif | 28 May 2025 | Athree | Dilihat 31x

RumahPulih.com Apa mendengarkan aktif kepada anak? Mendengarkan aktif adalah suatu keterampilan komunikasi di mana orang dewasa (orang tua, guru, atau pendidik) secara sadar dan penuh perhatian memberikan ruang kepada anak untuk berbicara, sambil menunjukkan bahwa mereka benar-benar hadir, memahami, dan peduli terhadap apa yang anak sampaikan baik isi kata-katanya maupun perasaannya. Penelitian psikologi modern membuktikan bahwa teknik mindfulness membantu perkembangan emosional dan kognitif anak.
(Zelazo & Lyons, 2012; Flook et al., 2015).
Dalam Islam, mendengarkan dengan penuh perhatian juga merupakan akhlak mulia yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad ?. Artikel ini akan menjelaskan teknik mendengarkan aktif berdasarkan penelitian ilmiah dan pandangan Islam, serta memberikan contoh praktis untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Pentingnya Mendengarkan Aktif dalam Psikologi
Menurut Carl Rogers, psikolog humanis, mendengarkan aktif melibatkan tiga komponen utama:
1. Perhatian penuh - Fokus pada pembicara tanpa gangguan
2. Pemahaman empatik - Mencoba memahami perasaan dan pikiran anak
3. Respon yang mendukung - Memberikan umpan balik tanpa menghakimi
Penelitian Gordon (1970) menunjukkan bahwa anak yang didengarkan secara aktif memiliki:
- Kecerdasan emosional lebih tinggi
- Kemampuan menyelesaikan masalah lebih baik
- Hubungan lebih harmonis dengan orang tua
Contoh penerapan:
? "Jangan nangis, itu bukan masalah besar!"
? "Adek sedih ya? Boleh cerita ke Ibu apa yang terjadi?"
Pandangan Islam tentang Mendengarkan Anak
Islam sangat menekankan pentingnya mendengarkan, termasuk kepada anak-anak.
Islam sangat menekankan pentingnya mendengarkan, termasuk kepada anak-anak, sebagai bagian dari adab dalam berinteraksi dan mendidik. Mendengarkan bukan sekadar aktivitas biasa, melainkan bagian dari pendekatan yang penuh kasih dan hormat terhadap individu, termasuk anak. Rasulullah ? memberikan teladan luar biasa dalam hal ini; beliau dikenal selalu memberi perhatian penuh kepada siapa pun yang berbicara dengannya, bahkan anak-anak.
Ini menunjukkan bahwa mendengarkan adalah bentuk kasih sayang.
Cara Mendengarkan Aktif
Berikut teknik praktis yang bisa dipadukan dengan nilai Islam:

1. Beri Perhatian Penuh
- Secara fisik: Duduk sejajar, kontak mata
- Secara psikologis: Jauhkan gadget, fokus pada anak
2. Validasi Emosi Anak
"Jangan takut, itu cuma mimpi!"
"Kamu takut ya? Mimpi buruk memang menakutkan. Ayo kita baca doa."
3. Ajukan Pertanyaan Terbuka
- "Ceritakan lebih banyak tentang itu?"
- "Apa yang bisa Bunda bantu?"
4. Refleksikan Perasaannya
- Jadi kamu kesal karena temanmu tidak mau berbagi?
Kesimpulan :
Mendengarkan aktif adalah investasi terbaik untuk masa depan anak. Dari sisi psikologi, teknik ini membangun kecerdasan emosional. Dari perspektif Islam, ini adalah sunnah Nabi ? dan bentuk pendidikan akhlak.
Dengan menggabungkan pendekatan ilmiah dan nilai-nilai Islam, orang tua dapat:
Membangun hubungan lebih dekat dengan anak
Mengajarkan anak mengelola emosi dengan baik
Menanamkan nilai-nilai Islam sejak dini
Mulailah dengan langkah kecil, dengarkan dulu, nasihati belakangan. Dengan melatih mendengarkan aktif, kita tidak hanya menjadi orang tua yang lebih baik, tetapi juga mencetak generasi yang lebih bijaksana.
#rumahpulih #mendengarkanaktif #pendengaraktif #parenting
Referensi:
Zelazo, P. D., & Lyons, K. E. (2012). Mindfulness training in childhood. Human Development, 55(2), 61–65.
Flook, L., Goldberg, S. B., Pinger, L., & Davidson, R. J. (2015). Promoting prosocial behavior and self-regulatory skills in preschool children through a mindfulness-based kindness curriculum. Developmental Psychology, 51(1), 44–51.
Iklan / Sponsor


