Mengenal 4 Karakter Anak: Koleris, Sanguin, Melankolis, dan Plegmatis
Perilaku_Anak | 31 May 2025 | Athree | Dilihat 33x

RumahPulih.com Setiap anak terlahir unik. Mereka punya cara sendiri dalam mengekspresikan diri, belajar, dan menghadapi tantangan. Sebagai orang tua, mengenali karakter anak sangat penting agar kita bisa mendampingi dengan cara yang tepat dan penuh kasih.
Salah satu pendekatan yang bisa kita gunakan adalah teori empat temperamen: koleris, sanguin, melankolis, dan plegmatis. Teori ini membantu kita memahami bagaimana anak merespons lingkungan dan emosi mereka.
1. Koleris – Si Pemimpin Kecil
Anak koleris biasanya berjiwa pemimpin, mandiri, dan suka tantangan. Mereka aktif, percaya diri, dan tidak takut mencoba hal baru.
Cara mendampingi: Beri mereka ruang untuk bereksplorasi dan tanggung jawab kecil yang menantang. Saat marah, biarkan mereka tenang dulu sebelum diajak bicara.
2. Sanguin – Si Ceria yang Ramah
Sanguin adalah tipe anak yang penuh semangat, suka berbicara, dan mudah berteman. Mereka menyukai aktivitas sosial dan perhatian dari orang sekitar.
Cara mendampingi: Berikan pujian yang membangun, suasana belajar yang menyenangkan, dan struktur agar tidak mudah terdistraksi.
3. Melankolis – Si Sensitif yang Teliti
Melankolis cenderung perfeksionis, tenang, dan menyukai rutinitas. Mereka lebih tertutup dan sering menyimpan perasaan.
Cara mendampingi: Ajarkan anak untuk mengekspresikan perasaan dengan aman, beri ruang untuk sendiri, dan bantu mereka lebih fleksibel saat menghadapi perubahan.
4. Plegmatis – Si Tenang Penjaga Kedamaian
Anak plegmatis biasanya kalem, mudah beradaptasi, dan tidak suka konflik. Mereka sering mengalah dan menghindari situasi yang terlalu ramai.

Cara mendampingi: Berikan dorongan dengan lembut, ajak bicara dengan tenang, dan tanamkan kepercayaan diri dalam mengambil keputusan.
Menyesuaikan Pola Asuh dengan Karakter Anak
Setiap anak butuh pendekatan yang berbeda. Anak koleris mungkin cocok dengan tantangan, tapi anak plegmatis bisa merasa tertekan jika didesak. Sanguin butuh lingkungan sosial yang ceria, sementara melankolis justru nyaman dalam ketenangan.
Dengan mengenali karakter dasar ini, kita bisa menciptakan pola asuh yang lebih selaras dengan kebutuhan emosi dan tumbuh kembang mereka.
Asal Usul Teori Ini
Teori empat temperamen berasal dari Hippocrates (Yunani Kuno) yang percaya bahwa emosi dipengaruhi oleh keseimbangan cairan tubuh.
Di masa modern, konsep ini dikembangkan oleh:
Florence Littauer melalui buku Personality Plus
Tim LaHaye dalam Why You Act the Way You Do
Beberapa referensi modern juga mendukung pentingnya memahami temperamen dalam dunia parenting, seperti tulisan Dr. Paul D. Hart dan artikel dari Verywell Family.
Tidak ada karakter yang lebih baik dari yang lain. Setiap anak punya kekuatan dan tantangan masing-masing. Peran kita sebagai orang tua bukan untuk mengubah mereka, tapi membimbing dengan cinta dan pengertian.
#RumahPulih #Parenting #KarakterAnak #PengasuhanBijak
Iklan / Sponsor


