Anak Sering Menangis? Jangan Langsung Dilarang, Ini Alasannya”

Pengasuhan_Positif | 20 Jun 2025 | Atheee | Dilihat 9x

Gambar Artikel

RumahPulih.com - Terkadang orang tua dibuat bingung oleh tangisan seorang anak, Tangisan anak sering dianggap rewel, mengganggu, atau bahkan memalukan apalagi jika terjadi di tempat umum. Banyak orang tua bereaksi dengan kalimat seperti “Udah, jangan nangis!” atau “Diam nggak? !”


Namun tahukah kamu? Menangis adalah bahasa pertama anak untuk mengekspresikan perasaan. Saat orang tua langsung melarang atau memaksa anak berhenti menangis, kita sebenarnya sedang mematikan proses alami anak dalam mengenali dan mengatur emosinya.


Penelitian: Tangisan Adalah Proses Emosional yang Sehat


Sebuah penelitian dari University of California menunjukkan bahwa menangis adalah bentuk regulasi emosi alami, terutama pada anak usia dini. Tangisan membantu anak:


Mengurangi ketegangan

Menyalurkan emosi yang belum bisa mereka ungkapkan dengan kata-kata

Mengaktifkan sistem parasimpatik (penenang alami tubuh)


Penelitian dari Harvard’s Center on the Developing Child juga menegaskan pentingnya pengakuan emosi sejak dini untuk perkembangan otak bagian prefrontal cortex yang berperan dalam kontrol diri, empati, dan pengambilan keputusan.


Jika anak diajarkan untuk menekan tangisannya, mereka bisa tumbuh menjadi pribadi yang sulit mengenali atau memproses emosi secara sehat.


Pandangan Islam: Menangis Bukan Tanda Lemah


Dalam Islam, menangis bukanlah kelemahan tapi bagian dari fitrah manusia. Rasulullah ? sendiri pernah menangis saat kehilangan putranya, dan menangis dalam doa sebagai bentuk kedekatan kepada Allah.


Ketika seseorang berkata kepada Nabi, “Engkau juga menangis, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab:


“Ini adalah rahmat dari Allah. Siapa yang tidak punya rasa kasih, maka Allah tidak akan mengasihinya.”

(HR. Bukhari dan Muslim)


Ini menunjukkan bahwa menangis adalah ekspresi kasih dan rasa, bukan kelemahan yang harus ditekan. Maka jika anak menangis, bukan tugas kita untuk mematikannya, tapi tugas kita sebagai orang tuan adalah untuk mendampingi dan membantunya memahami perasaannya.


Berikut Dampak Jika Anak Dilarang Menangis Terus-Menerus :


Terbiasa memendam emosi

Anak akan belajar bahwa emosi = sesuatu yang salah dan hal ini berbahaya sehingga dapat memicu ledakan emosi di kemudian hari.


Merasa tidak diterima

Saat tangisnya dianggap mengganggu, anak merasa perasaannya tidak penting merasakan dia hanya menjadi pengganggu untuk orang tuanya.


Kesulitan menenangkan diri sendiri

Tanpa validasi dan pendampingan, anak tidak belajar cara meredakan dirinya secara sehat dan baik.

Iklan Tengah


Solusi: Apa yang Bisa Dilakukan Orang Tua?


1. Validasi Emosi Anak

Sebagai orang tua cukup katakan:


“Mama tahu kamu sedih ya…”

Bukan langsung: “Sudah, berhenti nangis!”


2. Tenangkan Diri Kita Dulu

Tangisan anak sering memicu emosi karena tangisan dapat menggangu dan memalukan, lakukan Tarik napas, beri jeda, jangan terbawa panik.


3. Peluk, Duduk, Temani

Kehadiran fisik yang tenang lebih menenangkan daripada kalimat panjang.


“Mama di sini kalau kamu butuh pelukan ya.”


4. Ajari Cara Mengekspresikan Emosi Secara pelan-pelan

Setelah anak tenang, bantu beri tahu alasan emosinya:


“Tadi kamu sedih karena mainannya rusak ya?”


5. Jangan Malu Kalau Tangisan Terjadi di Tempat Umum

Tangisan anak bukan cermin kegagalanmu sebagai orang tua. Itu tanda ia percaya kamu akan tetap ada saat ia dalam situasi dan emosi yang tidak baik-baik saja


Penutup: Anak Bukan Rewel, Tapi Sedang Belajar


Menangis bukan drama. Anak menangis bukan karena mereka ingin memanipulasi, tapi karena belum tahu cara lain untuk menyampaikan perasaannya.


Sebagai orang tua, tugas kita bukan meredam suara tangis itu tapi mengubahnya jadi jembatan untuk saling memahami. Dengan begitu, anak belajar bahwa dunia (dan orang tuanya) adalah tempat yang aman untuk merasa, berproses, dan tumbuh dengan baik.


Perlu diingat bahwa anak yang boleh menangis hari ini, akan jadi orang dewasa yang lebih kuat dan sadar diri besok.


#RumahPulih #SahabatPulih #BelajarJadiOrangTua #SupportParenting #ParentingIndonesia #KontenEdukasiAnak

#ParentingIslami #MenangisDalamIslam #AsuhDenganRahmat #RasulullahMenangis #AnakAdalahAmanah #FitrahAnak

#PsikologiAnak #GentleParenting #ParentingPositif #TumbuhKembangAnak #ParentingEmpatik #PolaAsuhAnak

#TangisanAnak #EmosiAnak #ValidasiEmosi #MenangisItuManusiawi #BahasaEmosiAnak #AnakButuhDimengerti

Iklan / Sponsor
Iklan
Iklan 2
Iklan Mengambang