Ciri Tantrum Normal vs Abnormal: Kapan Orang Tua Perlu Khawatir?
Perilaku_Anak | 20 Jul 2025 | Raze | Dilihat 14x

RumahPulih.com – Tantrum adalah fase normal dalam perkembangan anak, terutama di usia 1-4 tahun. Namun, bagaimana membedakan antara tantrum yang wajar dengan yang perlu diperhatikan secara khusus?
RumahPulih.com sebagai platform edukasi parenting dan kesehatan mental akan membahas secara mendalam ciri-ciri tantrum normal dan abnormal, serta kapan orang tua harus mencari bantuan profesional.
1. Ciri-Ciri Tantrum Normal
Menurut penelitian yang dirangkum RumahPulih.com, tantrum normal memiliki karakteristik:
A. Durasi
- Berlangsung 5-15 menit
- Frekuensi 1-3 kali sehari (usia 2-3 tahun)
B. Penyebab Utama
- Lapar/lelah
- Frustasi (misal: tidak bisa memakai baju sendiri)
- Ingin perhatian
C. Ekspresi Emosi
- Menangis
- Berteriak
- Berguling di lantai
- Melempar benda (ringan)
D. Bisa Ditenangkan
- Merespons pelukan
- Bisa dialihkan dengan aktivitas lain
- Emosi mereda setelah penyebab teratasi
Contoh Kasus Normal:
Adi (2,5 tahun) menangis keras di supermarket karena tidak dibelikan permen. Setelah 10 menit dihibur dan diajak melihat mainan lain, ia mulai tenang.
2. Ciri-Ciri Tantrum Abnormal
Berdasarkan panduan RumahPulih.com, waspadai tanda berikut:
A. Durasi Ekstrem
- Lebih dari 25 menit
- Terjadi lebih dari 5 kali sehari secara konsisten
B. Penyebab Tidak Jelas
- Tiba-tiba marah tanpa pemicu
- Terjadi di situasi yang biasanya tidak masalah
C. Perilaku Berbahaya
- Menyakiti diri sendiri (membenturkan kepala)
- Menyerang orang lain dengan sengaja
- Merusak barang secara destruktif
D. Sulit Ditenangkan
- Tidak merespons upaya pengalihan

- Tetap marah meski sudah dapat yang diinginkan
- Disertai gejala fisik (muntah, sesak napas)
Contoh Kasus Abnormal:
Anna (4 tahun) tiba-tiba menjerit-jerik selama 40 menit karena sendoknya berwarna biru bukan merah. Selama tantrum, ia terus membenturkan kepala ke tembok hingga berbekas.
3. Penyebab Tantrum Abnormal
Tim RumahPulih.com mengidentifikasi faktor risiko:
- Gangguan pemrosesan sensorik
- ADHD atau autisme
- Gangguan kecemasan
- Trauma emosional
4. Strategi Menghadapi Tantrum
Untuk Tantrum Normal:
? Teknik "JEDA" dari RumahPulih:
- Jauhkan dari bahaya
- Empati ("Ibu tahu kamu kesal...")
- Diamkan sementara
- Alihkan dengan positif
Untuk Tantrum Abnormal:
? Langkah Khusus:
- Dokumentasikan frekuensi & pemicu
- Buat "zona aman" bebas benda berbahaya
- Konsultasikan ke:
- Psikolog anak
- Terapis okupasi
5. Kapan Harus Mencari Bantuan?
Segera hubungi ahli jika anak menunjukkan:
?? Tantrum di atas 5 tahun secara intens
?? Melukai diri/orang lain secara teratur
?? Disertai gejala:
- Gangguan tidur
- Penurunan berat badan
- Regresi (mengompol kembali)
---
"Tantrum adalah bahasa anak yang belum terampil mengungkapkan perasaan."
— Tim RumahPulih.com
Bagaimana pengalaman Anda membedakan tantrum normal dan tidak?
#rumahpulih #parentingindonesia #parentingtips #anaktantrum
Iklan / Sponsor


